Arema FC Selenggarakan Doa Bersama Memperingati 1.000 Hari Tragedi Kanjuruhan
Pada tanggal 1 Oktober 2022, dunia sepak bola Indonesia dikejutkan oleh tragedi yang menggoreng hati. Di Stadion Kanjuruhan, Arema FC dan Persebaya Surabaya berhadapan dalam pertandingan yang berakhir dengan insiden tragis, mengakibatkan ratusan jiwa melayang. Untuk mengenang peristiwa memilukan ini dan para korban, Arema FC mengadakan acara doa bersama yang memperingati ‘1.000 hari’ tragedi Kanjuruhan.
Momen Bersejarah
Doa bersama yang digelar pada 30 Maret 2023 ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan juga sebagai bentuk penghormatan bagi para korban. Dalam doa tersebut, ribuan Aremania—sebutan untuk pendukung setia Arema FC—turut berpartisipasi, termasuk keluarga korban dan pihak-pihak terkait. Suasana penuh haru terlihat saat mereka berkumpul di Stadion Kanjuruhan, mengenang kembali momen-momen tragis yang telah berlalu sambil berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Acara ini dihadiri oleh para pemain, pelatih, dan staf Arema FC, serta tokoh masyarakat dan pejabat daerah. Mereka melakukan pembacaan doa dan pengheningan cipta, yang menjadi momen penting untuk bersama-sama meresapi dan menghormati kenangan korban. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat solidaritas di antara suporter dan seluruh elemen sepak bola Indonesia.
Pesan dari Manajemen Arema FC
Manajemen Arema FC melalui pernyataan resminya menekankan pentingnya musim liga, namun tidak boleh melupakan insiden yang telah merenggut nyawa. “Kami harus belajar dari tragedi ini. Setiap laga, setiap sorak sorai dari Aremania, harus diiringi dengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan semua pihak yang terlibat dalam sepak bola,” ungkap seorang perwakilan manajemen.
Pihak Arema FC juga menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan reformasi di dunia sepak bola, baik dalam hal keselamatan penonton, pengelolaan pertandingan, hingga peningkatan fasilitas stadion yang lebih memadai. Mereka berharap, dengan adanya perubahan ini, para suporter dapat menikmati pertandingan dengan lebih aman.
Dukungan dari Komunitas Sepak Bola
Acara doa ini mendapat dukungan tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga sejumlah klub dan komunitas sepak bola luar negeri yang mengirimkan pesan dukungan. Mereka memahami bahwa tragedi Kanjuruhan bukan hanya persoalan lokal, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi dunia sepak bola global.
Banyak yang menyuarakan bahwa sudah saatnya ada langkah-langkah nyata untuk mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang. Ini termasuk peningkatan keamanan di stadion, pelatihan untuk petugas keamanan, serta kerjasama antara klub, panitia penyelenggara, dan aparat keamanan.
Kesimpulan
Peringatan ‘1.000 hari’ tragedi Kanjuruhan bukan sekadar untuk mengenang yang hilang, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya perubahan dan perbaikan dalam keselamatan di sepak bola Indonesia. Doa bersama ini diharapkan tidak hanya menyentuh hati yang hadir, tetapi juga menggugah kesadaran dan komitmen semua pihak untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih aman dan beradab. Dengan semangat ini, diharapkan sepak bola Indonesia dapat bangkit kembali, menggenggam harapan dan menghargai setiap nyawa yang terlibat dalam olahraga tercinta ini.

